Friday, May 14, 2010

Pergi Atau Datang, Tentukan Pilihan!

Pergi, jangan hiraukan. Tangis adalah ketakutan bahwa yang belum terlihat terasa mengerikan. Tidak akan lama karena seringnya manja datang sesekali saja, beri sedikit waktu dan kan terlihat lagi tawa. Rengekan hanyalah ego hati yang minta dikasihani, katakan semua akan baik-baik saja lalu tinggalkan. Menunggu tidak pernah mudah tapi kesabaran adalah sebuah kualitas bukan hanya untuk dicoba tapi diperjuangkan.

Pergi, jangan berhenti. Jika keputusan sudah ditetapkan tentunya yang terbaik yang jadi pilihan. Waktu tidak pernah untuk berhenti, bukan hanya tidak akan terulang lagi tapi juga bukan untuk disesali. Tegakkan pandangan, kuatkan pijakan dan melangkah bukan lagi pilihan tapi keharusan. Sudah dikatakan apa yang perlu dikatakan, biar tangis yang mengiringi karena jika tawa mungkin justru akan menyakiti.


Datang, jangan enggan. Yang terlihat mungkin tidak selalu yang terbaik, bahkan tidak juga baik. Yang terdengar seringnya hanya cacian, yang seperti ini bukan dengan telinga tapi dengan seksama. Tanya malam dan dengarkan ceritanya bahwa topeng bisa meminjam matahari tapi gelaplah yang mampu menelanjangi. Bantal bukan hanya alas kepala tapi saksi dari mata yang mengeluarkan resahnya.

Datang, jangan malu. Tertulis dalam rangkaian kata, kadang mengalir tak jarang melompat dan salah tafsir bukan sebuah kesalahan tapi menunjukkan kemampuan. Memang berbeda, tak pernah sama karena diseragamkan adalah sebuah pemaksaan dan tidak ada yang mau terpaksa. Andai tahu, hanya ingin dibaca. Tak terjemahkan tidak akan mengurangi apa-apa karena yang memaksakan lebih sering membuat kecewa.

Tak bisa dilisankan, bukan tidak mencoba tapi kata lebih sering berbaris daripada terlontar. Mata bisa bicara tapi mata juga bisa menipu, bisa tertipu. Serumit ini, sebagian bisa bilang seperti itu karena hanya membaca tapi enggan mencerna. Dan kata kemudian kehilangan artinya, dan kata tidak bisa merubah apa-apa tapi percayalah pada yang dirasa karena seringnya dia jujur meski terabaikan.

Apa ini sebuah permintaan? Tidak karena akan terdengar seperti pemaksaan. Pemaksaan adalah hal terakhir yang bisa dilakukan, terakhir yang tidak ingin dijadikan pilihan. Tanya pada apa yang dirasa, jika merasa sama jalan tentu bisa dibuka. Bergandengan atau sendiri, dengan caramu atau dengan caraku, lihat yang di depan, apa kita sedang memandang arah yang sama?

No comments:

Post a Comment